Ring of Fire.
Mendengar
kata tersebut,mungkin yang terbayang di benak anda adalah perjalanan tour menyusuri berbagai pelosok daerah
di Indonesia menggunakan sepeda motor yang yang baru-baru ini dilakukan oleh
Youk Tanzil dan putranya Giovanni Tanzil beserta crew nya yang beberapa waktu
lalu ditayangkan di salah satu stasiun tv swasta.
Namun
Ring of Fire yang akan kita bicarakan
kali ini,bukanlah petualangan keliling Indonesia tersebut. Melainkan Ring of Fire yang memiliki makna Sabuk
Pasifik.
Ring of Fire
atau yang biasa dikenal sebagai sabuk pasifik merupakan zona dimana terdapat
banyak aktifitas sismik yang terdiri dari busur vulakanik dan
parit-parit(palung) didasar laut yang rawan dengan bencana gempa dan gunung
meletus yang mengelilingi cekungan Samudera Pasifik. Sebelum membahas lebih
jauh mengenai Sabuk Pasifik,masih ingatkah anda pada kejadian gempa dan tsunami
11 Maret 2011 yang melanda Jepang? Gempa berkekuatan 8,9 skala Richter yang
disertai tsunami setinggi 10 meter tersebut mengakibatkan sebagian besar
wilayah Jepang lumpuh total. Gempa dahsyat tersebut terjadi karena Jepang
merupakan negara yang rawan terjadi bencana gempa yang disebabkan wilayah
tersebut terletak pada zona Pacific Ring
of Fire.
Kembali
pada Sabuk Pasifik.
Daerah
ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40.000 km.
Sekitar 90% dari gempa bumi yang terjadi dan 81% dari gempa bumi tersebut, yang
terbesar adalah yang terjadi di sepanjang Cincin Api.
Sabuk
Pasifik ini menyusuri tepi Samudera Pasifik,dari Filipina ke Jepang,Semenanjung
Kamchatka,Kepulauan Aleut,pantai barat Benua Amerika, menuju Selandia
Baru,Kepulauan Samoa,Papua,dan bertemu dengan Sabuk Mediterania di Maluku.
Indonesia
sendiri merupakan negara yang berada di jalur gempa dan gunung api atau bisa
dikatakan,bahwa Indonesia hidup diatas Cincin Api. Sebuah gambaran betapa
penduduk Indonesia sangat rawan ancaman bencana alam gempa bumi dan gunung
meletus. Bahkan,akibat seringnya mengalami bencana alam,Indonesia mendapat
julukan negeri seribu bencana alam.
Oleh
sebab itu, menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mempelajari tentang
bencana alam menjadi suatu keharusan. Mengingat Indonesia berada dijalur Cincin
Api atau Ring of Fire yang
memungkinkan sewaktu-waktu terjadi bencana alam. Selain belajar secara
ilmiah(sains dan teknologi) kita juga harus belajar dari kerifan lokal mengenai
bencana termasuk gempa dan gunung meletus.
-dew-